Pages

Kamis, 16 Desember 2010

Krisis Keuangan Dunia Makin Parah


Paket $700 miliar dari pemerintah Amerika gagal untuk meredam gejolak finansial dunia.  Krisis keuangan AS mulai merambat ke Eropa dan Asia. Sarkozy, Presiden Perancis, menyerukan untuk menata ulang sistem keuangan global yang baru.
Sepuluh tahun lalu Indonesia dihantam krisis. Saat itu dunia menyalahkan indonesia sebagai negara yang rapuh dan korup sehingga masuk dalam krisis.  Padahal yang terjadi adalah pengusaha Indonesia meminjam uang dalam dollar karena bunganya rendah.  Kemudian ia berbisnis di Indonesia dengan pemasukan rupiah.  Nah, spekulan dunia tahun bahwa banyak hutang dollar ini akan jatuh tempo, sehingga pengusaha Indonesia pasti butuh dollar.  Maka spekulan memainkan harga dollar melalui pasar uang, sehingga kurs dollar membengkak hebat, dari Rp 2,000 per dollar menjadi Rp 16,000. Keruan pengusaha Indonesia bangkrut, kredit macet, dan sektor perbankan indonesia kalang kabut dan bangkrut.  Pemerintah Indonesia harus meminjam uang dari IMF untuk mendanai ulang bank-bank.
Hari ini AS dan Eropa mengalami hal yang sama.  Bedanya skalanya raksasa.  Kalau kita dulu korban spekulan pasar uang seperti Soros, AS menjadi korban spekulan kredit bank investasi macam Lehman Brothers yang lebih institusional.  Kalau kita dulu korban spekulasi satu-dua orang jenius, AS korban  keserakahan elit bisnis terorganisasi.  Boss Lehman Brothers mengaku membawa pulang honor 300 juta dollar beberapa tahun terakhir.
Sekarang rakyat di AS dan Eropa ketakutan.  Uang mereka di bank terancam hilang karena habis dikreditkan ke investasi yang macet.  Bank-bank memiliki aset negatif.  Artinya jumlah uang yang didepositokan nasabah lebih banyak dari uang yang berhasil diperoleh kembali dari investasi kredit.  Pemerintah mencoba turun tangan dengan menjamin deposito nasabah.  Tapi ini berarti uang rakyat digunakan untuk memanggung semua kerugian ini.
Sarkozy menyerukan untuk mengevaluasi ulang sistem keuangan dan ekonomi global.  Ia ingin dibuatkan aturan ekonomi yang lebih berbasis sektor riil dan entrepreneurial, bukan berbasis financial engineering.  Saya kira ini kesempatan bagus untuk ide-ide ekonomi baru, termasuk dari ekonom dunia Islam.
Saya selalu percaya krisis adalah peluang untuk memasuki era baru yang lebih baik.  Semoga dunia bisa keluar dari krisis ini dengan situasi yang lebih baik.  Dan semoga ekonom pemerintah Indonesia sudah pasang kuda-kuda melindungi ekonomi indonesia dari krisis ini. Kalau tidak, siap-siap tabungan kita semua di bank, hasil keringat kita bertahun-tahun, hilang dan menguap dalam krisis.  Kita menjadi korban sistem ekonomi yang mengandalkan financial engineering.

0 komentar:

Posting Komentar

game